Selasa, 10 Juli 2012

Peta Pergerakan Mahasiswa Saat Ini[1]



Definisi
Berbicara mengenai seperti apa peta pergerakan Mahasiswa saat ini, saya akan mengawalinya dari definisi peta, pergerakan dan mahasiswanya itu sendiri. Sehingga, diharapkan bisa menggambarkan kondisi pergerakan mahasiswa itu sendiri terutama pergerakan mahasiswa Islam saat ini.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kita bisa menenukan definisi peta yang berarti petunjuk. Sedangkan pergerakan adalah berasal dari kata dasar gerak yang diberi awalan pe- dan akhiran –an yang berarti perihal atau keadaan bergerak.kebangkitan. kata mahasiswa terdiri dari dua kata dasar yaitu maha dan siswa. Maha berarti yang paling tinggi sedangkan siswa adalah orang yang belajar atau secara harfiah bisa dijelaskan mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi.
Jika melihat sejarah, pergerakan mahasiswa merupakan bagian terpenting dalam perubahan peradaban dunia. Pergerakan mahasiswa telah menorehkan kisah tersendiri tak terkecuali di Indonesia, mahasiswa adalah satu elemen perubahan kondisi dan diterapkannya beragam sistem pemerintahan, mahasiswa menjadi garda terdepan, dan motor penggerak perubahan. Serta kumunitas mahasiswa juga dikenal sebagai jiwa yang tidak pantang menyerah dan tak kenal lelah dalam mempertahankan Idealismenya. Oleh karena itu maka wajar jika ada yang mengatakan bahwa mahasiswa dikatakan sebagai sebuah komunitas yang unik dan khas, dengan kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya.
Melihat potensi yang dimiliki mahasiswa yang tidak semua masyarakat umum memiliki potensi yang sama dengan mereka, maka tidak sepantasnya pontensi yang mereka punya itu hanya untuk kepentingan pribadinya saja. Melainkan mahasiswa seharusnya turut berkontribusi dalam mengubah masyarakat ke arah yang lebih baik. Dan mengantarkan bangsa ini menuju masyarakat yang adil dan sejahtera.
Terjadi Pergeseran Peran Mahasiswa
Pada masa kekinian, terjadi pergeseran nilai dan peran mahasiswa. Kini mahasiswa tak lagi Idealis, banyak kepentingan yang berada di belakang mereka. Hal ini Nampak dalam perjalanan pemerintahan di negeri ini. Yang bisa kita klasifikasikan menjadi 3 orde, yaitu: orde lama, orde baru, dan orde reformasi. Pertama, orde lama. Orde lama dimulai dengan adanya proklamasi kemerdekaan yang menyatakan terpilihnya Soekarno dan M. Hatta sebagai presiden dan wakil presiden. Pada masa orde ini terjadi beragam pembenahan dan penyusunan konstitusi. Pada awalnya presiden dan wakil presiden yang terpilih saat itu yang merupakan seorang negarawan memberikan secercah harapan kepada rakyat untuk melakukan perbaikan pasca masa penjajahan fisik yang dilakukan baik oleh Belanda ataupun oleh Jepang.
Namun seiring dengan waktu berlalu gaya pemerintahan orde lama lebih condong ke arah komunisme yang kemudian dijadikan haluan arah politik Indonesia. Karena di nilai tidak sesuai dengan Islam dan Pancasila (terutama sila pertama yaitu, Ketuhanan yang Maha Esa) makan umat islam sendiri membentuk gerakan atau ormas sebagai wadah mereka. Maka terbentuklah beberapa partai islam, seperti Muhammadiyah, NU, Sarekat Dagang Islam, dll. Partai ini bertujuan menjadikan syariat Islam sebagai haluan Negara.
Begitu pula dikalangan pemuda dan mahasiswa muncul gerakan-gerakan yang kontra dengan kebijakan orde lama. Yang kemudian gerakan kepemudaan ini mengajukan tuntutan yang sekarang kita kenal dengan Tritura (turunkan harga, bubarkan PKI, dan cabinet yang bersih). Sebut saja HMI, PII, GPI dan ada beberapa gerakan mahasiswa yang tergabung dalam KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia). Beberapa gerakan ini juga turut serta dalam menjatuhkan rezim orde lama. Namun saying perubahan yang mahasiswa usung saat itu hanya sekedar pergantian rezim saja, sehingga pada masa rezim sesudahnya ternya terjadinya kesalahan yang berulang.
Kedua, rezim orde baru. Orde baru ditandai dengan naiknya Soeharto sebagai presiden ke-dua Indonesia. Pada orde ini tak kalah peliknya dengan orde lama. Banyak para aktivis dan politisi yang kritis terhadap kebijakan yang ditentukan oleh penguasa ditangkapi, di penjara, atau bahkan di bunuh. Kemudian adanya upaya pemaksaan kepada masyarakat untuk menetapkan pancasila sebagai Satu-satunya ideology. Padahal ideology inilah yang mengekang umat islam untuk menerapkan hukum islam secara sempurna. Keadaan ini diperumit lagi dengan diciptakannya dosa turunan yang samapai saat ini masih dirasakan oleh masyaraka Indonesia yaitu menjeratkan Negara pada hutang IMF yang mencapai 14 juta dolar AS.
Adanya pembungkaman suara kritis mahasiswa secara sistematis dilakukan dengan ditetapkannya kebijakan Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK/BKK). Hal ini menyebabkan mahasiswa tidak melakukan aktivitas politik dan hanya menyibukan diri dengan aktivitas akademik, kegiatan social, seni, dan olah raga. Kenaikan BBM, pengangguran, KKN, dan berbagai macam tidak kekerasan yang dilakukan militer terhadap umat islam, seperti peristiwa tanjung Priok dan peristiwa haur kuning membuktikan masa itu adalah masa yang sangat menyengsarakan masyarakat. Serta beragam kesulitan lainnya yang terjadi sekitar tahun 1997, ditambah dengan adanya inflasi yang menyebabkan harga barang-barang melambung tinggi, PHK besar-besaran, BUMN dilego, pungutan illegal, subsidi dikurangi atau bahkan ingin di cabut, dll.
Hal ini mendorong para intelaktual dan tokoh nasional terus berupaya melakukan perlawanan hingga terciptalah isu reformasi di kalangan intelektual. Ribuan mahasiswa turun kejalan membeberkan kebobrokan orde baru. Serangan massif yang dipelopori oleh Amin Rais dan rekan-rekannya menjadikan rezim orde baru semakin terpojok dan akhirnya jatuh dengan ditandai pengunduran Soeharto dari kekuasaannya selama 32 tahun. Yang kemudian digantikan dengan orde reformasi.
Orde reformasi tak ubahnya sama dengan orde-orde sebelumnya. Karena perubahan yang terjadi hanya di tataran pemimpinnya saja bukan pada tataran sistem yang akan menjadi basis perubahan ke depannya. Keadaan pada masa orde reformasi inipun semakin memprihatinkan dengan banyaknya kebijakan yang tidak pro rakyat yang semakin terang-terangan dilakukan penguasa. Seperti penjualan PT. Telkom ke Singapura, PT. ANTAM, PT. HM. Sampoerna, dll. Lewat kebijakan, pemerintah menetapkan UU pesanan dari kreditor internasional dan LMS asing. Seperti akan disahkannya UU intelegen yang jika kita analisi isi dari UU ini sangat ambigu. Bisa saja diselewengkan sesuai kepentingan. UU BHP, UU SDA, UU penanaman modal, UU otonomi daerah, serta semakin gencarnya swastanisasi asset public menyebabkan blok cepu dikuasai asing, preport diserahkan pada swasta asing, gas alam di Garut dimiliki Exom mobile, dll. Lantas Indonesia punya apa kalau semuanya diserahkan ke pihak swasta dan swasta asing? Maraknya korupsi, penodaan agama, tingginya pornografi. Kenaikan BBM yang pada tahun 2005 mencapai angka 125%. Disusul dengan kenaikan-kenaikan BBM berikutnya dan masih banyak permasalahan yang muncul saat ini membuktikan bahwa sistem sekarang ini tidak berdaya dan hanya dijadikan tunggangan kepentingan penguasa tanpa memikirkan kepentingan rakyat.
Bergam kebijakan yang menunjukan ketidak berpihakan terhadap rakyat tersebut jelas terlihat terutama oleh kalangan intelektual yang menyadari keburukan kapitalisme sekuler ini. Begitu pula pandangan ini harus ada dalam kalangan para pemuda dan gerakan mahasiswa dewasa ini, bahwa permasalahan ini adalah merupakan permasalahan yang harus disikapi secara cerdas dan Ideologis. Namun ironisnya saat ini mahasiswa dan gerakannya belum mampu muncul dengan visi ideologis menciptakan perubahan yang fundamental. Kebobrokan sistem sekarang (red: kapitalis) yang mereka kritisi belum bisa mereka gantikan karena mereka masih menggunakan sudut padang dari sistem kapitalis itu juga.
Secara realitas dari periode yang saya paparkan di atas dapat di simpulkan bahwa aktivitas gerakan mahasiswa banyak menyajikan gambaran gerakan mahasiswa yang beorientasi pada: pertama, mencari popularitas politik, jabatan yang akhirnya untuk memperoleh materi. Kedua, aksi-aksi yang dilakukan sebagian besar mahasiswa merupakan aksi yang reaktif yang bersifat mesentara yang nantinya akan memunculkan solusi yang fragmatis yang disadari atau tidak dari aksi reaktif ini akan semakin mengokohkan sistem kapitalis-sekular sebagai basis permasalahan yang ada.
Dalam konteks lainnya, mahasiswa yang seharusnya menjadi pembawa aspirasi dan pemantau kinerja pemerintahan lewat kekritisan mereka kini dikondisikan untuk buta politik lewat sistem kurikulum yang mengarahkan mahasiswa agar menjadi academic oriented only dengan hanya belajar yang menjadi kegiatan utama mereka. Biaya kuliah yang setiap tahunnya meningkat menjadikan alasan utama mahasiswa harus cepat lulus. Semakin banyaknya pusat-pusat hiburan dan pusat perbelanjaan juga semakin semaraknya dunia entertainment yang menjadikan para pemuda dalam hal ini mahasiswa sebagai subjek ataupun objek dari hasil rancangan kapitalis ikut juga berperan. Hal ini menjadikan mahasiswa kehilangan idealimenya sedikit-demi sedikit karena dilenakan dengan dunia gemerlap kapitalisme.
Kesimpulan saya, potret semacam inilah yang justru lebih membahayakan bagi kelangsungan kehidupan kemasyarakatan kedepannya. Dimana generasi muda kita (mahasiwa) sebagai penerus bangsa sudah tidak peduli lagi dengan permasalahan yang ada.
Namun, gerakan mahasiswa yang dijiwai oleh visi ideologis pasti tidak akan mati. Sehingga tak dapat dipungkiri lagi bahwa masih ada eksistensi lembaga mahasiswa yang tetap ada dengan idealismenya seperti BKLDK, GEMA Pembebasan, KAMMI, PMII, HMI dll. Tapi belum cukup dengan hanya ada lembaga-lembaga itu saja, kedepannya perlu adanya upaya mensinergiskan dalam menyatukan visi dan gerakan sehingga memiliki arah pandang dan metode yang sama untuk perubahan yang fundamental sehingga bisa keluar dari cengkraman keburukan sistem kapitalis-sekuler.
Maka untuk itu maka perlu adanya sebuah dekontruksi peran dan posisi mahasiswa ke depan yang akan menjadikan peta pergerakan mahasiswa ini jelas. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengembalikan fungsi dan posisi mahasiswa. Meminjam istilah yang dikemukakan oleh Ridarmin, S.Kom., M.Kom bahawa fungsi mahasiswa yaitu:
1.      Mahasiswa sebagai Agent of change
Agent og Change atau agen peubah adalah dimana mahasiswa bisa memahami peran, posisinya, dan pergerakannya mengarah pada  peruabahan yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Arah pergerakan mahasiswanyapun harus dilandaskan atas pemahahan tentang ideology apa yang sekarang mendominasi. setelah dianalisis dan disimpulkan bahwa permasalahan ideology yang terjadi yaitu adanya sekularisasi (pemisahan agama dari kehidupan), maka mengharuskan mahasiswa memahami tentang ideology apa yang mampu menandingi bahkan menghilangkan ideology sekuler ini.
2.      Mahasiswa sebagai Iron stock
Dunia kampus merupakan dunia yang sangat dinamis dan cepat pergantiannya. Maka peran mahasiswa yang tidak kalah penting yaitu sebagai Iron stock. Dimana mahasiswa adalah asset, cadangan, atau pengganti generasi sebelumnya, maka harus kita dipersiapkan secara matang baik pola pikir, prilaku, dan integritasnya dengan baik untuk menciptakan generasi yang lebih baik di masa mendatang.
3.      Mahasiwa sebagai agent of social control
Petan mahasiswa sebagai control social terjadi ketika adanya permasalahan atau ketidak adilan pemerintah terhadap masyarakat. Mahasiswalah yang menjadi orang yang terdepan dalam menyuarakan dan mengktitisi kebijakan-kebijakan yang tidak sesuai dengan koridor yang seharusnya.
Hal penting yang tidak boleh kita lupa sebagai mahasiswa setelah kita sadar dengan fungsi kita sebagai mahasiswa yaitu harus adanya persamaan visi mahasiswa untuk perubahan. Hal ini dapat dilakukan dengan dilakukannya pertemuan gerakan kemahasiswaan yang didesain untuk menyamakan persepsi tentang masalah yang mendasar yang dihadapi masyarakat. Setelah memiliki persepsi yang sam maka gerakan mahasiswa ini akan bisa membuat peta pergerakan mereka, yaitu untuk menciptakan tantanan Negara dan warga negaranya berada pada keadaan yang tidak hanya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan hak-hak mereka saja tapi lebih dari itu, menjadikan rakyat selamat di akhirat. []








           




[1] Oleh Elis Ratna K.

1 komentar:

Elis's Blog mengatakan...

Bagi yang baca diharapkan masukan dan komentarnya ya. terimaksih...